Oleh : Made Teddy Artiana, S. Kom
Disuatu malam gelap, di tengah lautan
dalam cuaca yang kurang bersahabat.
"Kapten..!
Kapten..banguun..!", teriak seorang kelasi kapal, tergopoh-gopoh
membangunkan sang kapten.
"Aoohheemm..ada apaaa?!"
"Maaf membangunkan Anda, kita
punya masalah serius.."
"Masalah serius? Apa
itu..!"
"Ada sebuah kapal di depan kita,
pada jarak 25 mil. Dan mereka tidak mau minggir"
"Lho, suruh mereka minggir!"
"Saya sudah menyuruhnya minggir,
tapi mereka menolak"
"Kurang ajar..! Beraninya mereka
bersikap demikian dgn kita, kapal perang bersenjata lengkap?! Apa mereka tidak
tahu, kita bisa meledakkan mereka dgn mudah?? Biar aku yg menyuruhnya
minggir"
Kapten kapal perang itu bergegas
bangkit, lalu mereka berlari menuju ruang kemudi. Dengan tak sabar, sang kapten
merampas radio, lalu membentak dengan keras.
"Kami memerintahkan kalian
minggir 15 derajat"
Suara diseberang menjawab tak kalah
tegas.
"Justru kalian yg kami
perintahkan minggir 15 derajat".
Kapten terhenyak.
"Di sini Kapten Richard,
memerintahkan kalian minggir!"
Suara diseberang menjawab.
"Saya, Simon..memerintahkan
kapal anda minggir sebelum terjadi sesuatu!!!"
Kini, dengan murka Kapten menjawab..
"Grrrhhh..kalian tidak tahu
kami??!!! kami kapal perang angkatan bersenjata 'Badai Lautan'...!!!"
Suara radiopun menjawab.
"Ok.
Kami...mercusuar..!!!!!"
Sering kali, kita menyangka kita
menguasai hidup kita. Mengetahui segala apa yang kita rencanakan dan tahu
persis apa yang kita lakukan. Kemudian dengan arogan mengabaikan "cahaya
peringatan" dari Sang Mercusuar, yang sebenarnya selalu ingin mendatangkan
kebaikan bagi hidup kita. Sudah terlalu banyak, kapal (baca : manusia) karam
menabrak karang, hanya karena memilih jalannya sendiri.
Manusia ciptaan istimewa, itu benar.
Ia adalah kalifah bagi ciptaan lain, itu pun tak terbantahkan. Namun bukan
berarti kita kemudian mampu berjalan sendiri tanpa tuntunan ilahi dari Sang
Khalik. Karena nyatanya dan faktanya kita sangat lemah dan terlalu mudah hilang
arah. Lalu mengapakah kita tidak mempercayakan diri kepada cahaya dari Sang
Mercusuar?
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar