Minggu, 12 Oktober 2014

Talenta : Risk and Return

Oleh : Made Teddy Artiana



Sebelum dipahami sebagai “karunia”, “bakat”, “keahlian”, kata “talenta” berarti “uang”.  Uang yang sangat besar jumlahnya.

1 talenta sama dengan 10.000 dinar. Sementara satu dinar adalah upah dalam satu hari kerja. Jika 1 tahun ada 365 hari, maka 1 talenta itu adalah akumulasi upah selama kurang-lebih 30 tahun!

Di Alkitab ada sebuah kisah unik tentang talenta yang dikisahkan oleh Yesus Kristus. Sebuah perumpamaan yang memuat pesan yang sangat hakiki. Adalah seorang tuan yang mempercayakan uang ke tiga orang stafnya. Masing-masing mendapat 5,2 dan 1 talenta, sesuai dengan kesanggupannya. Penekanananya adalah : sesuai dengan kesanggupannya.

Reaksi stafnya beragam. Ada yang menjalankan (menginvestasikan) uang tersebut, ada pula yang hanya menyembunyikan uang tersebut dengan susah payah. Dengan susah-payah? Tentu! Uang sebesar itu pada jaman dimana bank belum ada pastinya sangat merepotkan. Jangankan di bawah tanah, disembunyikan dimanapun tentu akan membuat tidur tak nyenyak lantaran hati dag-dig-dug tak karuan.

Sangat kontras dengan yang dilakukan kedua orang kawannya yang lain. Mereka memilih menempuh resiko. Mungkin dengan berdagang, bisa jadi membuka kebun anggur, atau merintis kedai makanan. Yang jelas, uang yang banyak itu harus diinvestasikan.

Hari perhitunganpun tiba.

Orang yang menyembunyikan uang tuannya mendapatkan persis seperti ‘imannya’. Ia mengimani kekejaman tuannya, maka kekejaman pula yang ia dapatkan. Sementara kedua orang kawannya, mendapatkan pujian, upah dan kepercayaan yang lebih besar lagi dari tuannya.

Talenta, keahlian, bakat dari TUHAN adalah sesuatu yang “harus” kita kembangkan. Itu adalah tugas. Resiko tentu selalu ada. Namun jika kita  memiliki pemahaman yang benar tentang Dia, Sang Tuan, maka resiko menjadi ajang pengenalan kita terhadapNya.

 “Dalam setiap jerih-payah ada keuntungan”, tulis Amsal Salomo.


Simpanlah karunia Anda, maka tidak hanya kemiskinan yang akan menguasai hidup Anda, namun juga kemarahan Sang Tuan.  Kembangkanlah karunia Anda, maka kesejahteraan menjadi bagian Anda. Ditambah upah dari Sang Tuan (*) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar