Oleh : Made Teddy
Artiana, S. Kom
Sebagaimana
halnya para pemimpin lain, Yesus Kristus menarik banyak orang datang kepada-Nya.
Tidak terlalu puas dengan kata ‘orang banyak yang berbondong-bondong’, kitab
Markus dan Lukas memutuskan untuk lebih detail mencatat berapa orang banyak
yang berbondong-bondong itu.
Kitab Markus mencatat
4.000 orang, sementara kitab Lukas 5.000 orang. Meskipun keduanya mengacu pada
peristiwa yang berbeda, namun kedua kitab tersebut sepakat menghitung hanya
kaum laki-laki saja. Mari kita berhitung, walaupun dalam kira-kira. Kita pilih
catatan Markus, 4.000 orang laki-laki. Jika mereka berpasangan, berarti
jumlahnya sekitar 8.000 orang. Jika mereka membawa anak, katakanlah satu pasang
membawa seorang anak saja, berarti jumlahnya sudah tiga kali lipat, yaitu
12.000 jiwa.
Satu hal yang
perlu kita ingat adalah, di jaman itu jumlah penduduk belum sepadat sekarang.
Hal lain yang perlu digarisbawahi adalah, saat itu belum ada gadget, internet
apalagi sosial media. Jadi jika orang sebanyak itu bisa berkumpul di suatu
tempat, maka dapat disimpulkan kejadian tersebut sangat dahsyat.
Sepak terjang
Yesus Kristus saat itu memang menguras perhatian banyak orang. Walaupun ‘mencari perhatian’ bukan tujuan utama, faktanya
: tukang kayu yang lahir di kandang domba ini sangat populer. Tanpa perlu
membagi-bagi uang ataupun pencitraan. Tapi apa yang dilakukan oleh Yesus
terhadap popularitas-Nya?
“...sementara itu Ia menyuruh orang banyak
pulang.” (Mat 14:22)
Melebihi
pemimpin manapun, sangat masuk akal jika kita simpulkan mudah bagi Yesus untuk
merekrut ribuan sukarelawan atau pasukan berani mati –dengan iming-iming surga-
lalu mendirikan imperium-Nya di bumi ini. Namun, bukan itu misi Sang Mesias.
“Dan
setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk
berdoa seorang diri” (Mat 14:23)
Inilah “teladan
kepemimpinan” yang membedakan Kristus dengan para pemimpin dunia kebanyakan. Popularitas
sering kali membuat pemimpin dan yang dipimpin tersesat. Namun kesendirian
bersama Allah menjaga visi dan misi Kristus selalu sejalan dalam rencana Allah,
sekalipun dunia akhirnya membelakangi Kristus. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar