Minggu, 12 Oktober 2014

Satu Derajat


Oleh : Made Teddy Artiana, S. Kom



Seseorang ‘boss’ mengajakku bermain golf. Karena memang tidak memiliki stick golf dan segala perlengkapannya, aku kemudian memposisikan diri seperti kebanyakan orang Indonesia : pengamat. Bukan sebuah rahasia lagi, bahwa Indonesia banyak melahirkan para pengamat. Pengamat ekonomi, pengamat politik dan yang paling hebat pengamat sepak bola.
Dan sesuai konsekuensi seorang "pengamat golf" yang bertugas "mengamat-amati" maka aku berusaha menjalankan peranku dengan seindah mungkin.
Dan inilah hasil pengamatanku : satu derajat memiliki pengaruh luar biasa besar dalam permainan golf.
Satu derajat menentukan apakah Anda akan memasukkan bola ke dalam lubang sasaran Anda, ataukah bola itu menghilang di kerumunan semak belukar atau tenggelam dalam kolam disekitar lapangan golf.
Sangat logis, mengingat satu derajat di saat Anda memukul bola, menjadi sekian derajat saat bola itu melesat dan jatuh.
Saat itu tiba-tiba saja aku teringat perumpamaan Yesus Kristus mengenai "biji sesawi" dan "ragi". Sesuatu yang kecil, sederhana dan terabaikan..namun memiliki dampak yang sama sekali tidak dapat diabaikan.
Biji sesawi, yang oleh hembusan nafas bisa terpental lalu hilang tidak ditemukan, setelah tumbuh..besarnya 2-3 kali melebihi pria dewasa! Ragi yang sejumput, dipakai untuk membuat roti yang disantap belasan hingga puluhan orang.
Dari sana aku belajar betapa TUHAN kadang "bersemayam" dalam hal-hal terabaikan, namun mengerjakan perkara-perkara dahsyat.
Jadi, jika kita merasa hanya memiliki "hal kecil dan sederhana" itu sudah cukup bagi Allah untuk menggunakan kita melakukan perkara besar.

Musa dengan tongkatnya.
Daud dengan ketepelnya.
Rahab dengan tali.
Dst.

Demikian juga keselamatan Allah bagi seluruh muka bumi ini dikerjakan oleh seorang anak tukang kayu, yang lahir di palungan domba dan mati di atas kayu salib. Batu kecil yang terabaikan, sangat besar kemungkinan membuat banyak orang tersandung jatuh, mencium tanah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar