Minggu, 12 Oktober 2014

Sebuah Batu

Oleh  MTA


"Dek, lagi ngapain?", sapaku ramah kepada seorang anak laki-laki bercelana pendek yang tengah mendongak ke arah pepohonan. Di tangan kiri nya tergantung sebentuk katapel kecil, sedang ditangan kanannya dua butir batu.
"Nyari burung Pipit", ujarnya singkat, tanpa menoleh sedikitpun kepadaku.

Sebenarnya dengan tanpa perlu bertanya, siapapun yang memiliki sepasang mata dan otak berukuran standar, akan tahu apa yang sedang dikerjakan oleh anak laki-laki yang tidak mengenakan alas kaki ini.

"Kasihan khan Dek..dia khan sedang nyari makan untuk anak-anaknya di sarang". Aku berusaha menyadarkannya.
"Om, saya laper, terus ibu saya malah nyuruh saya nyari makan sendiri!"

Kali ini ia menatapku tajam. Wajah kumalnya baru tampak jelas. Aku terhenyak tak sanggup berkata apapun.

...
Demikianlah "jubah kebenaran" yang tampak mentereng kita kenakan, seringkali terasa usang, kumal bahkan bodoh..jika tanpa hati yang berbelas kasihan.

Terkesan sebagai persoalan sederhana. Namun, bagi TUHAN..ini lebih mengerikan dari kanker stadium akhir
(kematian).

Segerombolan orang menyeret seorang perempuan yang kedapatan berjinah kedepan hidung Yesus. Anda tentu hafal di luar kepala adegan ini. Adegan yang melibatkan perempaun, Yesus, gerombolan, batu dan..Jebakan Batman!

Tidak jelas dengan siapa ia berjinah, karena yang mereka seret hanya wanitanya saja. Baiklah, kitaa lupakan sejenak Pria Hidung Belang itu. Kini kita arahkan perhatian serta imajinasi kita kepada adegan diatas.

Dengan tidak bermaksud meracuni pikiran umat TUHAN -semoga Ia mengampuni saya- wanita yang kepergok sedang berjinah. Mereka memergoki alias 'menangkap basah' perempuan itu..kemudian 'buru-buru' membawanya kepada Yesus.

Saya percaya, kondisi wanita ini 'mengerikan'. Rambut acak-acakan, pakaian berantakan, mungkin masih berkeringat..STOP! Saya menahan diri untuk mendeskripsikannya lebih lanjut. Fuih...

Darimana dugaan saya ini berasal? Simple! Lihat reaksi Kristus.

Gerombolan bodoh yang berjubahkan kebenaran ini membawa 'contoh' atau mungkin lebih tepatnya 'Jebakan Batman' kehadapan Kristus. Apa yang dikerjakan oleh Yesus..?  Ngambar!

Sure..Kristus merasa penting mengalihkan pandangan serta "imajinasi" gerombolan serta masa, yang semula berpusat kepada wanita ini menuju kepada gambar-gambar Pablo Picasso Yesus di tanah. Pikirkan sebentar...maka Anda akan setuju betapa tololnya gerombolan itu.

Ini belum melibatkan urusan batu dan lempar-melempar.

Kebodohan gerombolan itu menjadi sempurna, ketika pertanyaan bodoh penutup mereka lontarkan. Yesus setuju, hanya saja dengan syarat : siapa yang tidak berdosa boleh melemparkan batu terlebih dahulu. Mendengar jawaban Yesus itu pun, mereka semua balik kanan bubar jalan...dari yang tertua pastinya.

Puncak adegan aneh itu adalah ketika Yesus "yang tak berdosa" memutuskan untuk ikut-ikutan tidak melempar batu. Sekilas, Ia tampak membuat basi hukum Taurat yang diperintahkan oleh Allah, Bapa-nya sendiri kepada Musa. Tapi tunggu dulu..

Bagaimana jika alasan Yesus menghalangi eksekusi itu adalah, bahwa Dia sendirilah yang akan menggantikan posisi wanita itu untuk dieksekusi? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar