Minggu, 12 Oktober 2014

Gaung Kemerdekaan dari Gerasa.

Oleh : Made Teddy Artiana, S. Kom



Jaraknya tiga puluhan mil dari Danau Galilea. Dengan perahu, perjalanan ditempuh dalam dua hari. Gerasa, daerah yang terkenal sebagai penyuplai daging babi  untuk orang Romawi adalah tujuan pelayanan Yesus selanjutnya. Agak aneh memang, jauh-jauh berlayar demi orang kafir yang kerasukan setan. Sesuai dengan namanya, Legion, setan yang merasuki orang ini  berjumlah kurang lebih 5.000-an. Alasan yang masuk akal, saat penduduk sekitar tidak sanggup menjinakkan orang ini. Kata damazo yang digunakan jelas mengacu kepada binatang liar. Legion menyengsarakan kehidupan orang ini, tanpa ada seorangpun yang sanggup menolong.

“Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit batu sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu” (Markus 5:5)

Sungguh sebuah kehidupan yang mengerikan.

Namun sesuatu yang unik terjadi ketika ia melihat Yesus dari jauh. Orang yang dirasuki setan-setan itu berlari mendekat lalu menyembah Kristus.

 “Apa urusan-Mu Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi?”, teriak roh-roh jahat dalam ketakutan, mengakui superioritas kuasa Kristus, sekaligus berupaya ‘mengklarifikasi’ keadaan. Ini adalah daerah orang kafir, penyuplai babi yang dianggap najis, lagipula ini area pekuburan.  Jelas beda dengan Israel, wilayah pelayanan Yesus, dimana setan-setan diusir keluar tanpa ampun.

Satu hal. Sepanjang itu berurusan dengan manusia, jelas itu adalah urusan Kristus.

Singkat cerita. Orang itu dimerdekakan. Kehidupannya sebagai manusia dipulihkan oleh Kristus. Legion diusir berpindah kepada babi-babi yang jumlah 2.000 ekor. Semuanya berakhir tragis, terjun ke dalam jurang lalu mati. Bagi Allah, seorang manusia, tentu jauh lebih berharga dibandingkan 2.000 babi.

Sebuah penggambaran yang sungguh tepat tentang bagaimana dosa menjajah manusia. Tidak ada yang terlalu kuat yang sanggup memerdekakan kita dari maut, yang adalah upah dosa. Hanya Kristus, Firman yang menjadi manusia yang sanggup membebaskan kita. Mengembalikan ‘gambar ilahi’ yang cacat akibat dosa. Hingga kehidupan ini kembali indah dan berarti.

Jika Kristus yang membebaskan kita, percayalah kita benar-benar merdeka. Merdeka!! (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar