Minggu, 12 Oktober 2014

Kelembutan Berbungkus Kedahsyatan

Oleh : Made Teddy Artiana, S. Kom

Tak usah ku takut. Allah menjagaku.
Tak usah ku bimbang. Yesus peliharaku.
Tak usah ku usah. Roh Kudus hiburku.
Tak usah ku cemas, Dia memberkatiku.

El Shaddai....El Shaddai. Allah Maha Kuasa
Dia Besar..Dia Besar. El Shaddai mulia

Demikian penggalan sebuah lagu rohani bertutur. Lagu yang cukup populer  dikidungkan di gereja-gereja.  Syairnya jelas, tentang  ketakutan, kebimbang dan kekuatiran yang lenyap begitu saja tertelan  “Kemahakuasaan” dan “Pemeliharaan” Allah.

Sebenarnya, jika ditelaah lebih jauh, ada sesuatu yang sangat unik tentang dua kata dari bahasa Ibrani tersebut. Orang kristiani sering menerjemahkan secara harfiah kata El Shaddai atau Elohim Shaddai, hanya sebagai “Allah Yang Maha Kuasa”. Tidak salah memang, namun ada makna yang jauh lebih dalam dan menyentuh dari semua itu.

El Shaddai berasal dari kata “Elohim” dan “Shad”. Kata “Elohim” mengacu pada “Tuhan”. Sementara kata “Shad” bermakna sebagai “buah dada”. Ternyata kata “El Shaddai” dianalogikan dengan “buah dada seorang Ibu yang memelihara seluruh kebutuhan bayinya”.  Kita tentu telah mengetahui betapa ASI (Air Susu Ibu) bukan hanya bicara soal makanan dan minuman seorang bayi, namun juga pondasi bagi kehidupan seorang manusia. ASI juga berbicara tentang segala keutamaan, sesuatu yang esensial, kekebalan tubuh dan tentunya..dekapan lembut seorang ibu.

Sah-sah saja tentunya membayangkan “kemahakuasaan” Allah dalam air bah, tiang awan, tiang api, hujan es, air jadi darah, mulut singa yang tertutup, dan sebagai-sebagainya. Namun jika kehidupan ini menghajar Anda sedemikian rupa, hingga seluruh mukjizat menjadi terlalu spektakuler tak terjangkau oleh akal pikiran Anda. Maka cobalah meraih  sesuatu yang dekat dengan keseharian kita. Sesuatu yang  sederhana namun agung, yang sama dahsyatnya dengan mukjizat spektakuler di atas : dekapan kasih sayang seorang ibu kepada bayinya.


Demikianlah “El Shaddai” yang menjamin hidup kita. Allah Maha Dahyat yang mendekap dan menentramkan kita dalam Kelembutan-Nya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar